MAKALAH
Kelompok II
Nama Kelompok : Nanda Ardiansyah
Nur Azlina
Raudatul Jannah
Hendriansyah Nur Hafizh
Halimatus sa’diah
Hafizah
Ahmad Zarkasi
Bidang Study :
Pendidikan Kewarganegaraan
(PKn)
Guru Pembimbing :
Muhammad Rafki S.Sos
Nip.
Kelas IX A
Madrasah Tsanawiyah Negri Kuala Tungkal
TP. 2012/2013
Latar Belakang
Globalisasi adalah suatu proses dimana antar individu , antar kelompok, dan antar Negara saling berinteraksi. Bergantung, terkait, dan salng memengaruhi satu sama lainyang melintasi batas Negara. Globalisasi membawa berbagai dampak, yakni dampak positi dan dampak negative.
Dampak globalisasi salah saunya naiknya harga BBM yang merupakan dampak negative terhdap kehidupan masyarakkat miskin. Karena ampir emua kegiatan kehidupan menggunakan BBM terutama minyak tanah. Oleh karena itu pemerintah mengeluarkan dana kompensasi kepada masyarakat miskin di Indonesia agar dapat meringankan beban mereka dalam pemenuhan kebutuhan.
Dimakalh ini dalam tugas proyek kami akan memberikan penyajian mengenai kenaikan harga BBm sebagai salah sati damppak dari globalisasi bagi masyarakat miskin.
I
Kata Pengantar
Segala puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa berkat nikmat dan karunianyalah kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini. Shalawat beriring salam kami sampaikan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW. yang telah membawa kita dari alam yang gelap gulita menuju alam yang terang benderang seperti sekarang ini.
Tugas ini kami buat atas anjuran dari guru mata pelajaran PKn untuk disajikan kepada para siswa/i kelas IX A. Dan di nilai isi serta kelengkapan tugas ini kami berharap hasil kerja bisa dipahami oleh semua siswa/i kelas IX A.
Makalah ini tidak mungkin tersusun tanpa bantuan banyak pihak, dalam satu kelompok kami berperan aktif dalam penyusunan makalah ini. Kami berharap, makalah ini dapat meningkatkan pengetahuan dan wawasan bagi generasi penerus yang menjadi harapan bangsa untuk waktu mendatang yang sekarang sedang belajar dibangku SMP / MTs, khususnya dipelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.
Tentu saja tidak ada gading yang tidak retak, kata pepatah. Untuk itu kepada Bapak guru, kami mohon bimbingannya dan kepada teman-teman, kami mohon saran dan pendapatnya demi untuk sempurnanya makalah kami ini.
Demikian Terima Kasih
Kuala Tungkal, 28 Januari 2013
II
Daftar Isi
Latar Belak ........................................................................................................................ I
Kata Pengantar ................................................................................................................. II
Daftar Isi .......................................................................................................................... …III
Tugas Proyek
Dampak kenaikan harga BBM (yang merupakan dampak dari globalisasi) terhadap kehidupan masyarakat miskin ……………………………………………….……………….. 1
Kesimpulan .......................................................................................................................... 3
Daftar Pustaka ..................................................................................................................... 4
III
TUGAS PROYEK
Dampak kenaikan harga BBM (yang merupakan dampak dari globalisasi) terhadap kehidupan masyarakat miskin
Dampak yang paling dirasakan akibat adanya kenaikan harga BBM yaitu mahalnya harga sembilan kebutuhan pokok seperti beras salah satunya. Kenaikan harga kebutuhan pokok disebabkan perubahan harga minyak. Bahan Bakar Minyak (BBM) merupakan komoditas yang memegang peranan sangat vital dalam semua aktifitas ekonomi.
Perilaku kenaikan harga barang-barang kebutuhan masyarakat setelah terjadi kenaikan harga beberapa jenis BBM seperti premium di SPBU, solar, dan minyak tanah dari waktu ke waktu relatif sama. Misalnya, dengan naiknya premium sebagai bahan bakar transportasi akan menyebabkan naiknya tarif angkutan. Dengan kenaikan tarif angkutan tersebut maka akan mendorong kenaikan harga barang-barang yang banyak menggunakan jasa transportasi tersebut dalam distribusi barangnya ke pasar oleh sebab itu banyak kebutuhan pokok menjadi mahal. Demikian pula dengan harga solar yang mengalami kenaikan juga akan menyebabkan kenaikan harga barang/jasa yang dalam proses produksinya menggunakan solar sebagai sumber energinya.
Kenaikan harga BBM sangat berpengaruh kepada kehidupan rakyat khususnya masyarakat miskin yang pendapatannya relative sangat rendah dan golongan buruhpun merasakan kesengsaraan, karena sampai pada saat ini mereka sedang berjuang menuntut kenaikan UMR (upah minimum regional). Dengan naiknya harga bbm jenis premium ini akan menambah kesengsaraan bagi mereka.
Kebutuhan pokok yang harganya naik drastis yaitu telur, beras, minyak goreng, dan bumbu dapur seperti bawang putih. Harga bawang putih mengalami kenaikan mencapai Rp.14.000,- yakni biasanya dijual Rp.9.000,- per kilogram naik sampai Rp.23.000,-. Begitu pula tomat, bawang merah, dan cabai merah. Harga tomat naik menjadi Rp.11.000 ,- dari Rp.4000,- menjadi Rp.15.000,- sekilo. Sedangkan bawang merah semula dijual Rp.10.000,- meningkat jadi Rp.22.000,- sekilo dan cabai merah yang awalnya Rp.10.000,- melejit hingga Rp.18.000,- per kilo. Telur awalnya dijual eceran seharga Rp.1000,- tetapi sekarang telah naik menjadi Rp.1300,- .
Masyarakat miskin mendapat dana konpensasi akibat kenaikan BBM dari Pemerintah sebesar Rp 25,6 triliun. Dana kompensasi ini akan digunakan untuk membiayai 3 (tiga) program, yaitu Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM), Program Keluarga Harapan (PKH), dan Bantuan Pembangunan Infrastruktur Daerah (BPID).
Dirjen Anggaran Kementerian Keuangan, Herry Purnomo, menjelaskan kompensasi bantuan langsung untuk 18,5 juta warga dalam rumah tangga sangat miskin dianggarkan Rp 17,1 triliun, bantuan PKH diberikan kepada 1,56 juta rumah tangga sasaran (RTS) atau rumah tangga sangat miskin dianggarkan Rp 591 miliar, anggaran BPID dianggarkan Rp 7,9 triliun. Kompensasi langsung itu dipatok Rp150.000 per bulan. Dana BLSM akan diberikan ketika keputusan kenaikan BBM subsidi diketok. Nantinya, BLSM ini akan disalurkan kepada 1,5 juta rumah tangga sangat miskin. Pemerintah telah menganggarkan Rp30 triliun untuk program kompensasi ini yang akan diberikan selama sembilan bulan.
Di Kalbar, data BPS menyebutkan jumlah penduduk miskin (penduduk yang berada di bawah garis kemiskinan) hingga September 2011 sekitar 376.120 orang dari total jumlah penduduk 4,39 juta jiwa. Dibandingkan penduduk miskin pada Maret 2011 yang berjumlah 380.110 orang, mengalami penurunan sekitar 3.990 orang atau menurun 0,12 persen.
Menurut Samion, jika pemerintah berkeinginan memberikan dana kompensasi atas kenaikan BBM itu, khususnya bantuan pendidikan, maka pihak swasta juga diperhatikan.
Warga yang penghasilan kontan sebulan Rp.500.000,- . Dari uang tersebut dia mampu memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Karena ada kenaikan BBM dan barang juga naik menyebabkan kebutuhannya tidak cukup. Kenaikan harga ini dikompensasi dalam bentuk BLSM supaya belanjanya menjadi cukup.
Dana konpensasi dari pemerintah sebesar Rp 25,6 triliun cukup membuat meringankan kebutuhan keluarga. Dana bantuan lain seperti BLT dari pemerintah sebanyak Rp 300.000 per keluarga lumayan membantu paling tidak bisa sedikit membantu beban mereka (rakyat miskin) atau dana bantuan lain dari masyarakat yang berkecukupan seperti pembagian sembako dari salah seorang warga kepada rakyat miskin disekitar sangat membantu meringankan beban rakyat miskin dalam pemenuhan kebutuahan pangan
.
Kesimpulan mengenai dampak kenaikan harga BBM (yang merupakan dampak dari globalisasi) terhadap kehidupan masyarakat miskin
Kenaikan harga BBM ini menimbulkan akibat yang berarti bagi rakyat miskin. Dengan pendapatan yang minim mereka harus bisa memenuhi kebutuhan hidupnya terutama kebutuhan pangan. Kenaikan harga BBM menyebabkan banyak harga barang khususnya sembako harganya jadi lebih mahal dari sebelumnya.
Harga kebutuhan yang melejit naik seperti telur salah satunya. Awalnya telur dijual eceran seharga Rp.1000,- tetapi sekarang naik menjadi Rp.1300,- . kenaikan ini membuat rakyat miskin tambah terbebani dengan kebutuhan pangan yang naik harganya. Apalagi telur harganya setidaknya lebih terjangkau daripada harga ikan atau ayam yang proteinnya tidak jauh beda oleh karena itu rakyat miskin lebih banyak mengkonsumsi telur tetapi dengan harga yang naik mereka mau tidak mau harus bisa mengurangi konsumsi atau menambah penghasilan.
Kenaikan harga kebutuhan dikarenakan harga BBM naik dan membuat pemerintah harus mengambil kebijakan memberikan dana konpensasi atau dana bantuan kepada rakyat miskin agar dapat meringankan beban mereka. Meski tidak begitu banyak setidaknya para rakyat miskin dapat mencuku.pi beberapa kebutuhan hidupnya dan bebannya agak sedikit banyak menjadi ringan
Daftar Pustaka
Agus Dwiyono, Bambang Pracaya, M. Shodiq. Pendidikan Kwarganegaraan untuk SMP/MTs kelas IX. Juni 2007: Yudhistira.
www.google.com
www.id.wikipedia.org
www.blogspot.com
Kelompok II
Nama Kelompok : Nanda Ardiansyah
Nur Azlina
Raudatul Jannah
Hendriansyah Nur Hafizh
Halimatus sa’diah
Hafizah
Ahmad Zarkasi
Bidang Study :
Pendidikan Kewarganegaraan
(PKn)
Guru Pembimbing :
Muhammad Rafki S.Sos
Nip.
Kelas IX A
Madrasah Tsanawiyah Negri Kuala Tungkal
TP. 2012/2013
Latar Belakang
Globalisasi adalah suatu proses dimana antar individu , antar kelompok, dan antar Negara saling berinteraksi. Bergantung, terkait, dan salng memengaruhi satu sama lainyang melintasi batas Negara. Globalisasi membawa berbagai dampak, yakni dampak positi dan dampak negative.
Dampak globalisasi salah saunya naiknya harga BBM yang merupakan dampak negative terhdap kehidupan masyarakkat miskin. Karena ampir emua kegiatan kehidupan menggunakan BBM terutama minyak tanah. Oleh karena itu pemerintah mengeluarkan dana kompensasi kepada masyarakat miskin di Indonesia agar dapat meringankan beban mereka dalam pemenuhan kebutuhan.
Dimakalh ini dalam tugas proyek kami akan memberikan penyajian mengenai kenaikan harga BBm sebagai salah sati damppak dari globalisasi bagi masyarakat miskin.
I
Kata Pengantar
Segala puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa berkat nikmat dan karunianyalah kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini. Shalawat beriring salam kami sampaikan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW. yang telah membawa kita dari alam yang gelap gulita menuju alam yang terang benderang seperti sekarang ini.
Tugas ini kami buat atas anjuran dari guru mata pelajaran PKn untuk disajikan kepada para siswa/i kelas IX A. Dan di nilai isi serta kelengkapan tugas ini kami berharap hasil kerja bisa dipahami oleh semua siswa/i kelas IX A.
Makalah ini tidak mungkin tersusun tanpa bantuan banyak pihak, dalam satu kelompok kami berperan aktif dalam penyusunan makalah ini. Kami berharap, makalah ini dapat meningkatkan pengetahuan dan wawasan bagi generasi penerus yang menjadi harapan bangsa untuk waktu mendatang yang sekarang sedang belajar dibangku SMP / MTs, khususnya dipelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.
Tentu saja tidak ada gading yang tidak retak, kata pepatah. Untuk itu kepada Bapak guru, kami mohon bimbingannya dan kepada teman-teman, kami mohon saran dan pendapatnya demi untuk sempurnanya makalah kami ini.
Demikian Terima Kasih
Kuala Tungkal, 28 Januari 2013
II
Daftar Isi
Latar Belak ........................................................................................................................ I
Kata Pengantar ................................................................................................................. II
Daftar Isi .......................................................................................................................... …III
Tugas Proyek
Dampak kenaikan harga BBM (yang merupakan dampak dari globalisasi) terhadap kehidupan masyarakat miskin ……………………………………………….……………….. 1
Kesimpulan .......................................................................................................................... 3
Daftar Pustaka ..................................................................................................................... 4
III
TUGAS PROYEK
Dampak kenaikan harga BBM (yang merupakan dampak dari globalisasi) terhadap kehidupan masyarakat miskin
Dampak yang paling dirasakan akibat adanya kenaikan harga BBM yaitu mahalnya harga sembilan kebutuhan pokok seperti beras salah satunya. Kenaikan harga kebutuhan pokok disebabkan perubahan harga minyak. Bahan Bakar Minyak (BBM) merupakan komoditas yang memegang peranan sangat vital dalam semua aktifitas ekonomi.
Perilaku kenaikan harga barang-barang kebutuhan masyarakat setelah terjadi kenaikan harga beberapa jenis BBM seperti premium di SPBU, solar, dan minyak tanah dari waktu ke waktu relatif sama. Misalnya, dengan naiknya premium sebagai bahan bakar transportasi akan menyebabkan naiknya tarif angkutan. Dengan kenaikan tarif angkutan tersebut maka akan mendorong kenaikan harga barang-barang yang banyak menggunakan jasa transportasi tersebut dalam distribusi barangnya ke pasar oleh sebab itu banyak kebutuhan pokok menjadi mahal. Demikian pula dengan harga solar yang mengalami kenaikan juga akan menyebabkan kenaikan harga barang/jasa yang dalam proses produksinya menggunakan solar sebagai sumber energinya.
Kenaikan harga BBM sangat berpengaruh kepada kehidupan rakyat khususnya masyarakat miskin yang pendapatannya relative sangat rendah dan golongan buruhpun merasakan kesengsaraan, karena sampai pada saat ini mereka sedang berjuang menuntut kenaikan UMR (upah minimum regional). Dengan naiknya harga bbm jenis premium ini akan menambah kesengsaraan bagi mereka.
Kebutuhan pokok yang harganya naik drastis yaitu telur, beras, minyak goreng, dan bumbu dapur seperti bawang putih. Harga bawang putih mengalami kenaikan mencapai Rp.14.000,- yakni biasanya dijual Rp.9.000,- per kilogram naik sampai Rp.23.000,-. Begitu pula tomat, bawang merah, dan cabai merah. Harga tomat naik menjadi Rp.11.000 ,- dari Rp.4000,- menjadi Rp.15.000,- sekilo. Sedangkan bawang merah semula dijual Rp.10.000,- meningkat jadi Rp.22.000,- sekilo dan cabai merah yang awalnya Rp.10.000,- melejit hingga Rp.18.000,- per kilo. Telur awalnya dijual eceran seharga Rp.1000,- tetapi sekarang telah naik menjadi Rp.1300,- .
Masyarakat miskin mendapat dana konpensasi akibat kenaikan BBM dari Pemerintah sebesar Rp 25,6 triliun. Dana kompensasi ini akan digunakan untuk membiayai 3 (tiga) program, yaitu Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM), Program Keluarga Harapan (PKH), dan Bantuan Pembangunan Infrastruktur Daerah (BPID).
Dirjen Anggaran Kementerian Keuangan, Herry Purnomo, menjelaskan kompensasi bantuan langsung untuk 18,5 juta warga dalam rumah tangga sangat miskin dianggarkan Rp 17,1 triliun, bantuan PKH diberikan kepada 1,56 juta rumah tangga sasaran (RTS) atau rumah tangga sangat miskin dianggarkan Rp 591 miliar, anggaran BPID dianggarkan Rp 7,9 triliun. Kompensasi langsung itu dipatok Rp150.000 per bulan. Dana BLSM akan diberikan ketika keputusan kenaikan BBM subsidi diketok. Nantinya, BLSM ini akan disalurkan kepada 1,5 juta rumah tangga sangat miskin. Pemerintah telah menganggarkan Rp30 triliun untuk program kompensasi ini yang akan diberikan selama sembilan bulan.
Di Kalbar, data BPS menyebutkan jumlah penduduk miskin (penduduk yang berada di bawah garis kemiskinan) hingga September 2011 sekitar 376.120 orang dari total jumlah penduduk 4,39 juta jiwa. Dibandingkan penduduk miskin pada Maret 2011 yang berjumlah 380.110 orang, mengalami penurunan sekitar 3.990 orang atau menurun 0,12 persen.
Menurut Samion, jika pemerintah berkeinginan memberikan dana kompensasi atas kenaikan BBM itu, khususnya bantuan pendidikan, maka pihak swasta juga diperhatikan.
Warga yang penghasilan kontan sebulan Rp.500.000,- . Dari uang tersebut dia mampu memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Karena ada kenaikan BBM dan barang juga naik menyebabkan kebutuhannya tidak cukup. Kenaikan harga ini dikompensasi dalam bentuk BLSM supaya belanjanya menjadi cukup.
Dana konpensasi dari pemerintah sebesar Rp 25,6 triliun cukup membuat meringankan kebutuhan keluarga. Dana bantuan lain seperti BLT dari pemerintah sebanyak Rp 300.000 per keluarga lumayan membantu paling tidak bisa sedikit membantu beban mereka (rakyat miskin) atau dana bantuan lain dari masyarakat yang berkecukupan seperti pembagian sembako dari salah seorang warga kepada rakyat miskin disekitar sangat membantu meringankan beban rakyat miskin dalam pemenuhan kebutuahan pangan
.
Kesimpulan mengenai dampak kenaikan harga BBM (yang merupakan dampak dari globalisasi) terhadap kehidupan masyarakat miskin
Kenaikan harga BBM ini menimbulkan akibat yang berarti bagi rakyat miskin. Dengan pendapatan yang minim mereka harus bisa memenuhi kebutuhan hidupnya terutama kebutuhan pangan. Kenaikan harga BBM menyebabkan banyak harga barang khususnya sembako harganya jadi lebih mahal dari sebelumnya.
Harga kebutuhan yang melejit naik seperti telur salah satunya. Awalnya telur dijual eceran seharga Rp.1000,- tetapi sekarang naik menjadi Rp.1300,- . kenaikan ini membuat rakyat miskin tambah terbebani dengan kebutuhan pangan yang naik harganya. Apalagi telur harganya setidaknya lebih terjangkau daripada harga ikan atau ayam yang proteinnya tidak jauh beda oleh karena itu rakyat miskin lebih banyak mengkonsumsi telur tetapi dengan harga yang naik mereka mau tidak mau harus bisa mengurangi konsumsi atau menambah penghasilan.
Kenaikan harga kebutuhan dikarenakan harga BBM naik dan membuat pemerintah harus mengambil kebijakan memberikan dana konpensasi atau dana bantuan kepada rakyat miskin agar dapat meringankan beban mereka. Meski tidak begitu banyak setidaknya para rakyat miskin dapat mencuku.pi beberapa kebutuhan hidupnya dan bebannya agak sedikit banyak menjadi ringan
Daftar Pustaka
Agus Dwiyono, Bambang Pracaya, M. Shodiq. Pendidikan Kwarganegaraan untuk SMP/MTs kelas IX. Juni 2007: Yudhistira.
www.google.com
www.id.wikipedia.org
www.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar